SEJARAH DESA DADAP, DESA SENDANG DAN LEGENDA NYI AGENG BENDA - INDRAMAYU
SEJARAH
DESA DADAP, DESA SENDANG DAN LEGENDA NYI AGENG BENDA
Sejarah desa Dadap Kecamatan
Juntinyuat dan legenda bertambah lebarnya laut disisi utara dan timur desa
tersebut juga berkaitan dengan Dampu Awang. Diceritakan bahwa setelah Dampu
Awang gagal mendapatkan Nyi Ageng Junti ia kembali ke pesisir Junti dan akan
kembali ke Cirebon dengan membawa sisa emas permata yang tinggal 1,5 gerobak
untuk diserahkan ke putri Titongki di Cirebon namun diperjalanan Dampu Awang
melihat wanita cantik rupawan yang bernama Nyi Ageng Benda. Dampu Awang meminta
Nyi Ageng Benda menjadi isterinya tapi Nyi Ageng Benda yang sebenarnya masih
memiliki suami yang sedang melaut menolaknya dengan halus untuk menghargai sang
suami yang sedang mencari nafkah walau dirinya tak tahu kapan suaminya pulang
yang tidak ada kabar beritanya, dengan memberi syarat minta dibuatkan keraton
dalam waktu semalam. Dampu Awang menyanggupi membuat keraton tersebut. Ketika
pembuatan keraton baru selesai bagian pintu gerbang, malam sudah berakhir.
Dampu Awang kecewa dan memaksa Nyi Ageng Benda menerima lamarannya tetapi Nyi Ageng
Benda tetap menolak dan lari ke utara bersembunyi dan mengharap semoga sang
suami cepat kembali dan melindunginya. Dampu awang marah dan berusaha menemukan
persembunyian Nyi Ageng Benda dengan menaburkan emas di sepanjang jalur
pelarian Nyi Ageng Benda sampai ke pesisir laut yang penuh pohon Dadap namun
Nyi Ageng Benda tidak ditemukan oleh siapapun Nyi Ageng Benda tetap
dipersembunyiannya diantara pohon Dadap dengan setia menunggu suaminya pulang.
Alam menghargai kesetiaan Nyi Ageng Benda dengan memperlebar pantai.
Dadap agar Nyi Ageng Benda bisa
melihat kedatangan suaminya dari laut. Dampu Awang akhirnya kembali dan melanjutkan
perjalanannya ke Cirebon.
Satu pedati tempat permata emasnya
yang sudah kosong ditinggalkannya di desa Kerangkeng dan sampai sekarang
disimpan di kantor desanya begitu juga di blok Benda l desa Sendang, sebelah
utara lapangan bola, masih ada bangunan pintu gerbang yang belum selesai
dibangun Dampu Awang itu dan masih bisa dilihat sampai sekarang.
Sementara nama desa Sendang mungkin berasal dari sebuah
kolam pemandian di taman di blok Cilantir yang sekarang sudah kena abrasi air
laut dan pada tahun kemarin ditemukan disana pondasi bangunan kuno yang
diperkirakan bangunan taman sendang itu walau masih misterius sampai sekarang.
Jadi jikalau ada anggapan buruk tentang wanita-wanita dari desa Dadap dan Benda yang katanya materialistik dan suka selingkuh, itu merupakan anggapan yang salah besar dan sangat keji menyakiti hati mereka, jika ada wanita seperti itu disana, itu hanya kebetulan semata karena tuntutan ekonomi dan persoalan pribadi belaka.
Jadi jikalau ada anggapan buruk tentang wanita-wanita dari desa Dadap dan Benda yang katanya materialistik dan suka selingkuh, itu merupakan anggapan yang salah besar dan sangat keji menyakiti hati mereka, jika ada wanita seperti itu disana, itu hanya kebetulan semata karena tuntutan ekonomi dan persoalan pribadi belaka.
Begitupun tentang adanya kutukan Dampu Awang pada gadis atau
bujangan yang tak mau menikah akan menjadi jomblo seumur hidup, itu tergantung
subjeknya masing-masing.
Wallahu'alam bishawab.
Komentar
Posting Komentar